ARTICLE AD BOX
Upaya penurunan berat badan tidak bisa terwujud jika melakukan pilihan diet yang tidak sehat meskipun mengalami defisit kalori. Dalam Hindustan Times seperti dilansir antaranews, Minggu (23/2), pelatih penurunan berat badan Ann Maria Tom menjelaskan jika sarapan dengan kopi dan keinginan kuat untuk minum kopi dan kue di sore hari, maka berat badan tidak akan kunjung turun.
“Inilah alasan mengapa berat badan tidak kunjung turun: Sarapannya kopi, makan siang salad dan ikan, tapi keinginan yang kuat pada pukul 4 sore membuat Anda memilih kopi dan kue, makan malam sisa makanan, kemudian minum anggur sesuai selera,” katanya.
Dia menyarankan untuk mengganti pilihan diet dan asupan makanan yang lebih sehat. Dia mengatakan jika makan dua butir telur untuk sarapan dan roti panggang, ganti roti dengan tiga potong wafel atau panekuk. Makanan ini mengandung banyak karbohidrat dan protein dan akan membuat perut kenyang lebih lama.
Selain itu, tambahkan daging kepiting ke dalam salad daripada makan ayam dan salad atau yoghurt sepanjang waktu. Kepiting dianggap sebagai makanan super karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kandungan seng yang melimpah yang tidak dapat ditandingi oleh tanaman atau makanan lain.
Daging kepiting juga rendah lemak dan mengandung asam lemak tak jenuh ganda Omega-3 yang membantu memberikan perlindungan dari penyakit jantung dan membantu perkembangan otak.
Kepiting juga bisa dijadikan santapan camilan berupa kerupuk yang tinggi protein, kata Ann Maria. Saat makan, isi setengah piring dengan makanan yang mengenyangkan lebih lama dan tambahkan kaldu tulang ke dalam makan malam.
“Segala sesuatu yang dimakan memiliki dampak pada tubuh, baik dalam hal metabolisme maupun jumlah kalori yang ditambahkannya. Penurunan berat badan terjadi dengan kombinasi yang tepat antara diet yang tepat dan olahraga teratur,” kata Ann.
Jika biasanya memulai hari dengan telur dadar atau roti lapis telur, ada banyak pilihan kaya protein untuk sarapan yang sama bergizinya.
Ditulis laman Very Well Health, Sabtu (22/2), mengurangi asupan protein total dari telur bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya untuk nutrisi tambahan.
“Jika Anda masih sanggup untuk menyertakan beberapa butir telur tetapi ingin lebih memaksimalkannya, cobalah menambahkan keju cottage dan banyak sayuran seperti brokoli kukus atau zukini tumis ke dalam quiche, omelet, atau telur orak-arik untuk memberikan porsi lebih besar dan nutrisi tambahan,” kata Debbie Petitpain MBA, RD , seorang ahli diet terdaftar yang tinggal di Carolina Selatan dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Sementara ahli diet terdaftar dan pendidik gizi di University of Connecticut Sherry Gray, mengatakan seseorang tidak memerlukan telur dalam pola makan sebagai sumber protein jika telah mengonsumsi banyak makanan lain.
Ada juga alternatif makanan tinggi protein lainnya selain telur yakni tuna kalengan. Satu porsi tuna kalengan seberat 100 gram mengandung 19 gram protein, sedangkan 100 gram telur, sekitar dua telur utuh, hanya mengandung 12 gram protein.
Selain protein, tuna juga menyediakan asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung yang membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi peradangan.
Selain tuna ada rahu yang merupakan makanan nabati serbaguna yang dapat menggantikan telur dalam orak-arik, sandwich telur, dan banyak hidangan sarapan lainnya. Biasanya, seperempat balok tahu (sekitar 100 gr atau 3,5 ons) mengandung antara 8 gram dan 17 gram protein.
“Acak tahu gurih dengan sayuran, bumbu, dan keju dapat menjadi alternatif yang enak untuk telur dadar tradisional,” kata Brianna Poole MS, RD, LD, ahli diet olahraga di Memorial Hermann.
Tahu mengandung nutrisi lain seperti kalsium dan magnesium dan merupakan pilihan protein yang aman bagi kebanyakan orang, kecuali mereka yang alergi kedelai. Makanan berbahan dasar kedelai menurunkan risiko kanker tertentu.
Kacang hitam dan kacang-kacangan lainnya seperti buncis dan kacang pinto juga memiliki banyak serat untuk membuat merasa kenyang juga mengandung protein.
Menurut Renee Korczak PhD, RDN, CSSD, LD , asisten profesor ilmu pangan dan nutrisi di Universitas Minnesota-Twin Cities, cobalah mengganti hidangan telur dengan produk susu seperti yogurt Yunani, susu, atau keju cottage.
“Penggunaan produk susu dalam smoothie atau memadukan yogurt Yunani dengan roti gandum utuh dan buah, memberikan keseimbangan pada menu sarapan,” kata Korczak. 7 ant